Tuesday, December 6, 2016

[Diagnosis] Kolangitis Akut

DIAGNOSIS

Tanda dan Gejala 

Diagnosis defenitif kolangitis akut memerlukan konfirmasi infeksi bilier sebagai sumber gejala sakit sistemik, misalnya dengan aspirasi cairan bilier purulen pada ERCP. Namun demikian, kolangitis akut biasanya didiagnosis secara klinis dengan adanya trias Charcod : 
(1) demam dan / atau bukti inflamasi Tanggapan seperti peradangan, (2) penyakit kuning dan Hasil tes fungsi hati  yang abnormal seperti kolestasis, dan  (3) riwayat penyakit empedu , nyeri  abnormal dan empedu dilatasi, atau bukti etiologi seperti manifestasi empedu .Ini dianggap bahwa kasus-kasus ini memenuhi 3 kategori dapat didiagnosis sebagai cholangitis akut, karena tidak adanya metode yang mudah untuk mendapatkan cairan empedu untuk pemeriksaan dan kultur selain dengan aspirasi pada ERCP, pungsi perkutan dan pembedahan. Suatu studi prospektif melaporkan hanya 22% pasien dengan cairan empedu purulen pada operasi koledoktomi memenuhi criteria triad Charcot. Adanya tambahan syok septic dan delirium (confusion) pada triad Charcot dikenal sebagai pentad Reynold.

Kriteria diagnostik revisi untuk kolangitis akut ditunjukkan pada Tabel dibawah. Morbiditas dari kolangitis akut dikaitkan dengan terjadinya cholangiovenous dan cholangiolymphatic refluks bersama dengan tekanan tinggi di saluran empedu dan infeksi empedu akibat obstruksi saluran empedu yang disebabkan oleh batu dan tumor. Kriteria Diagnostik TG13 Akut Cholangitis kriteria untuk menegakkan diagnosis ketika kolestasis dan peradangan berdasarkan tanda-tanda klinis atau tes darah di samping manifestasi empedu berdasarkan pencitraan yang hadir.

Pada pertemuan di Tokyo mendefinisikan kolangitis akut sebagai ringan (respon terhadap terapi supportif dan antibiotic), sedang (tidak respon terhadap terapi medical namun tidak ada disfungsi organ), atau berat ( adanya paling tidak 1 tanda disfungsi organ). Tanda tanda disfungsi organ meliputi hipotensi, sehingga memerlukan pemberian dobutamin atau dopamine, delirium (confusion), rasio PaO2/FiO2 <300, kreatinin serum >1,5mg/dl, INR >1.5 atau kadar trombosit <100000/µl.

Table 3.Criteria diagnosis kolangitis akut

Pemeriksaan laboratorium

Kriteria untuk diagnosis definitive kolangitis akut adalah sebagai berikut: adanya triad Charcot atau bila tidak ada, adanya 2 unsur triad Charcot ditambah adanya bukti laboratorium adanya respons inflamasi ( leukosit abnormal, meningkatnya CRP atau perubahan-perubahan lain yang mengindikasikan adanya inflamasi), test fungsi hati abnormal ( Alkali phospatase, gamma glutamil transpeptidase, SGOT/SGPT) dan temuan-temuan pencitraan dilatasi bilier atau bukti etiologi (misalnya adanya batu, striktur atau sten). Partisipan pada pertemuan Tokyo mendefinisikan suatu diagnosis suspek kolangitis akut bila terdapat 2 atau lebih dari salah satu criteria berikut: riwayat penyakit bilier, demam dan/atau menggigil, ikterik dan nyeri abdomen bagian atas atau kanan atas. Pedoman tersebut menunjukkan adanya kemajuan dan suatu upaya yang jarang dalam standarisasi definisi kolangitis kaut, namun pedoman tersebut dirasakan kurang teliti. Misalnya tidak definiskannya berapa tingkat demam atau ikterik, begitu juga nyeri abdomen kuadran kanan atas.

Tabel 4. Tingkatan dari kolangitis akut:


Pustaka

  • Kimura Y, Takada T, Karawada Y,Nimura Y, Hirata K, Sekiomto M,et al. Defenitions, Pathophysiology,and epidemiology of acute cholangitis and cholecystitis: Tokyo Guidelines. J Hepatobiliary Pancreat Surg. 2007;14:15-26
  • Kiriyama S, Takada T, Strasberg SM, Solomkin JS< Mayumi T, Pitt HA,et al. TG13 diagnostic criteria and severity grading of acute cholangitis.Tokyo Guidline. J Hepatobiliary Pancreat Sci (2013) 20:24-34 

Daftar Bahasan :

No comments:

Post a Comment