Tuesday, December 6, 2016

[Pendahuluan] Kolangitis Akut

PENDAHULUAN

Defenisi

Kolangitis akut adalah sindrom klinis yang ditandai dengan demam, sakit kuning, dan nyeri perut yang berkembang sebagai akibat dari stasis/sumbatan dan infeksi di saluran empedu. Kolangitis pertama kali dijelaskan oleh Charcot sebagai penyakit yang serius dan mengancam jiwa, namun sekarang diakui bahwa keparahan dapat berkisar dari ringan sampai mengancam. Koledokolitiasis atau adanya batu diadalam saluran empedu/bilier merupakan penyebab utama kolangitis akut.

Istilah kolangitis akut, kolangitis bakterialis, kolangitis asending dan kolangiti supuratif semuanya umumnya merujuk pada infeksi bacterial saluran bilier , serta untuk membedakannya dari penyakit inflamasi saluran bilier seperti kolangitis sklerosis (sclerosing cholangitis)

Epidemiologi

Prevalensi batu empedu di dunia sekitar 20-35% dan resiko terjadinya kolangitis akut simtomatik dilaporkan sekitar 0.2%. kolangitis akut dapat pula disebabkan adanya batu primer di saluran bilier, keganasan dan striktur

Kasus yang parah (kelas III) di TG07 merujuk kepada mereka yang memiliki faktor prognosis yang buruk termasuk shock, gangguan kesadaran, kegagalan organ, dan disseminated intravascular coagulation. Definisi itu ambigu sebelum penerbitan TG07, yang, setelah penelaahan terhadap frekuensi kolangitis akut, melaporkan bahwa kejadian kasus yang parah adalah 7 25,5% untuk shock, 7-22,2% untuk gangguan kesadaran, dan 3,5-7,7% untuk pentad Reynold. Proporsi kasus didiagnosis sebagai berat (grade III) sesuai dengan kriteria penilaian keparahan TG07 adalah 12,3% atau 23 dari 187 kasus kolangitis akut karena saluran empedu batu.

Triad Charcot terdiri dari nyeri abdomen kanan atas, demam dan ikterik pertamakali diuraikan pada tahun 1877 dan masih digunakan sampai saat ini untuk mendiagnosa kolangitis akut secara klinis. Umumnya pasien-pasien dengan kolangitis akut respon dan terjadi resolusi dengan antibiotik, namun demikian pembersihan saluran bilier secara endoskopi pada akhirnya diperlukan untuk mengatasi/ terapi penyebab obstruksi. Meskipun umumnya pasien respon terhadap terapi antibiotik dan drainase bilier, penelitian penelitian melaporkan angka morbiditas dari kolangitis akut mencapai 10%.
Table 1. Jumlah kasus dan angka kematian kasus kolangitis akut

Kepentingan Klinis 

Kolangitis akut merupakan penyakit yang harus segera di tangani untuk menurunkan angka kematian dari penyakit tersebut. Kolangitis akut ini harus dipahami oleh tenaga kesehatan mulai dari penyebab, tanda dan gejala sampai, tingkatan dari kolangitis dan juga terapinya. Juga perlu dipahami apakah seorang penderita kolangitis akut harus segera dilakukan drainase atau masih bisa ditunda dan dijadwalkan untuk menjalani ERCP.

ETIOLOGI 

Kolangitis akut terjadi sebagai hasil dari obstruksi bilier saluran (kolestasis) dan pertumbuhan bakteri dalam empedu (infeksi empedu). Kolangitis akut membutuhkan kehadiran dua faktor: (1) obstruksi bilier dan (2) pertumbuhan bakteri dalam empedu (infeksi empedu). Cairan empedu biasanya normal pada individu yang sehat dengan anatomi bilier yang normal. Bakteri dapat menginfeksi sistem saluran bilier yang steril melalui ampula vateri ( karena adanya batu yang melewati ampula/passing stone), sfingterotomi atau pemasangan sten ( yang disebut kolangitis asending/ascending cholangitis) atau bacterial portal, yaitu terjadinya translokasi bakteri melalui sinusoid sinusoid hepatic dan celah disse (Space of Disse). Bakterobilia tidak otomatis dengan sendirinya menyebabkan kolangitis pada individu yang sehat karena efek bilasan mekanik aliran empedu, kandungan antibakteri garam empedu, dan produksi IgA. Namun demikian, obstruksi bilier dapat mengakibatkan kolangitis akut karena berkurangnya/ menurunnya aliran empedu (bile flow) dan produksi IgA, menyebabkan gangguan fungsi sel kuffer dan rusaknya celah membrane sel (biliary tight junction) menimbulkan refluks kolangiovena2 . Penyebab sering obstruksi bilier adalah choledocholithiasis, stenosis bilier jinak, striktur anastomosis empedu, dan stenosis dengan penyakit ganas. Choledocholithiasis digunakan untuk menjadi penyebab paling sering, tetapi baru-baru kejadian kolangitis akut yang disebabkan oleh penyakit ganas, sclerosing cholangitis, dan instrumentasi non-bedah saluran empedu telah meningkat. Hal ini melaporkan bahwa penyakit ganas sekitar 10-30% menyebabkan kasus akut kolangitis.

Faktor Resiko 

Empedu dari subyek sehat umumnya bersifat aseptik. Namun, kultur empedu positif mengandung mikroorganisme pada 16% dari pasien yang menjalani operasi non-bilier, 72% dari pasien kolangitis akut, 44% dari pasien kolangitis kronis, dan 50% dari mereka dengan obstruksi bilier (level 4). 12 Bakteri dalam empedu teridentifikasi pada 90% pasien dengan choledocholithiasis disertai dengan penyakit kuning (level 4) .13 pasien dengan obstruksi tidak lengkap dari saluran empedu menyajikan tingkat kultur empedu positif yang lebih tinggi dibandingkan dengan obstruksi lengkap dari saluran empedu. Faktor risiko untuk bactobilia mencakup berbagai faktor, seperti dijelaskan di atas. Faktor resiko lain terjadinya kolangitis yang disebut riwayat infeksi sebelumnya, usia >70tahun dan diabetes.

Sumber

  1. Kimura Y, Takada T, Karawada Y,Nimura Y, Hirata K, Sekiomto M,et al. Defenitions, Pathophysiology,and epidemiology of acute cholangitis and cholecystitis: Tokyo Guidelines. J Hepatobiliary Pancreat Surg. 2007;14:15 26 
  2. Fauzi A. Kolangitis Akut.Dalam:Rani A,Simadibrata M,Syam AF,Editor. Buku ajar Gastroenterohepatologi. Edisi-1. Internal Publishing;2011:579-90. 
  3. Kimura Y, Takada T, Strasberg SM, Pitt HA, Dirk J. Gouma,et al. TG13 current terminology, etiology, and epidemiology of acute cholangitis and cholecystitis. J Hepatobiliary Pancreat Sci (2013) 20:8–23

Daftar Bahasan :

No comments:

Post a Comment